Pertanyaan Klasik

“Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah tetapi tidak mau menerima yang buruk?”

Ayub 2 : 10

Jemy, seorang remaja berusia 17 tahun, sedang menggumulkan sebuar pertanyaan yang juga sedang dipergumulkan oleh para teolog selama berabad-abad. Baginya, pertanyaan seperti itu bukanlah pertanyaan akademis seperti mereka. Ia sedang berusaha untuk memahami mengapa ibunya harus mengalami pembedahan otak. Ia kemudian melontarkan pertanyaan, “ Mengapa orang baik mengalami penderitaan, Bu?”

Ibunya menjawab, “Anakku, penderitaan adalah bagian dari hidup di dunia yang diselimuti oleh dosa, dan orang yang baik pun diijinkan untuk mengalami penderitaan seperti orang lain. Itulah sebabnyamengapa ibu berbahagia kita berdua memiliki YESUS. Bila ibu meninggal, ibu akan pergi ke tempat yang lebih baik dan ibu rindu kita dapat berjumpa kelak.” Ia nampaknya mengerti akan keputusasaan anaknya dan ia mengingatkan untuk tidak menyalahkan TUHAN.

Jikalau andan dan saya merasa heran dengan penderitaan yang dialami oleh orang-orang yang benar, kita dapat menanyakan langsung kepada TUHAN atau bergumul melawan keragu-raguan kita. Namun janganlah pernah menyalahkan DIA.

Allah tidak menjelaskan kepada Ayub apa yang telah DIA kerjakan, namun dapat dipercayai bahwa Allah melakukan apa yang benar (Ayub 38-42). DIA menjamin sesuai dengan FirmanNya bahwa YESUS juga ikut merasakan penderitaan kita, bangkit dari antara orang mati dan sedang mempersiapkan pembebasan bagi penderitaan kita.

Inu mungkin bukanlah jawaban yang kita inginkan, tetapi inilah jawaban yang kita butuhkan agar kita dapat hidup dengan penderitaan yang terus kita pertanyakan dan sering tidak terjawab.

Kadang-kadang, kita memerlukan kegelapan untuk mengajar kita berjalan dalam terang TUHAN

“Renungan Harian”

Juni 1993

Posted on 20 Juli 2009, in Saat Teduh and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink. Komentar Dinonaktifkan pada Pertanyaan Klasik.

Komentar ditutup.